ini Puisi-puisi karangan saya..
1. “Lelaki Sejati”

ku duduk sendiri..

memandang mentari yang sedang turun meninggalkan langitku..

tak tahu mengapa..selalu ada masaah di hidup ini..

dan ku tahu.. hidup tak akan pernah datar..

selalu aja gejolak yang menempa..

membuat ku mencoba tuk jadi lelaki sejati..

hadapi persoalan dengan kejujuran.. walaupun itu sakit..

kawan.. BISA KAH KAU UNTUK DIAM SEJENAK..

tak tahu kah bahwa kita selalu melakukan kesalahan..

kadang cinta datang dan pergi begitu saja dengan kejamnya..

tetapi karena semua itu lah.. ku berusaha..

tuk jadi lelaki sejati.. yang mengakui kesalahan..

dan sadar apa yang telah ku perbuat..

jadikan ini sikap pandangan hidup..

agar bumi ini menjadi indah kembali..

karena kejujuran..

 

2. “Menunggu Jawaban”

 

kuberjalan.. telusuri jalanan sepi..

slalu memikirkan dirimu disana..

mencari jawaban atas perasaanku pada mu..

ku tak tahu apa..

yang kau pikirkan tentangku..

kadang terlintas di benakku..

kau mencintaiku..

kadang pula kau menganggap aku sebagai kakak yang baik..

dan ku berharap..

ada salah satu dari itu..

yang kan menuntun jalanku..

agar ku tak sendiri lagi..

bersama pendamping hati..

entah siapa itu..

agar ku tak mengulangi kesalahan yang sama..

tuk menunggu jawabmu..

 

3. “Gelembung Perasaan”

 

menatap indahnya gelembung yang tertiup..

dari beberapa bocah yang berlari..

ditemani lembutnya angin sore..

oh.. perasaan ini pun berkata..

seperti gelembung.. yang bisa terbang kemana mana..

tetapi hilang  jika disentuh..

mudah sekali pecah..hilang..ditelan amarah yang cepat membara..

ku merasa.. seperti gelembung kecil..

yang terbang enatah kemana..

TAPI!! tidak untuk selanjutnya..

ku mencoba tuk tetap tegar menjalani hidup..

walau berat jalan..

walau penuh rintangan..

 

4. “3 bocah pemberontak”

 

berlari lah mereka..

menuju gelap dan kerasnya kehidupan metropolitan..

dari kehidupan lama yang tenang..

mereka..

memberontak kedua orang tuanya..

hingga orang tua mereka..

tak mampu lagi menahan 3 bocah itu..

3 bocah pemberontak..

menjalani hidup dengan gagah berani..

selalu gigih demi kehidupannya..

sayangnya.. mereka tak sayang kepada ayah bunda mereka..

karena mereka tak tahu..

betapa kelirunya perbuatannya..

para 3 bocah pemberontak..

 

5. “Surga di telapak kaki ibu”

 

bunda..

kulihat engkau sedang letih..

tetapi mengapa!!

mengapa kau terus sayangi aku!!

walau pun diri ini..

sering membentakmu bunda..

ku terdiam..

tak berkata..tak berucap..

hatiku berkata..

betapa bodohnya diri ini..

tetapi bunda.. selalu ada mendampingiku..

aku..sangat merasa bersalah..

dan berjanji..

untuk mencoba..selalu menghargai bunda tersayang..

karena surga..terletak.. di telapak kaki ibu..